Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Nasehat Lukmanul Hakim Kepada Anaknya

Gambar
50 Nasihat Luqman Al Hakim kepada Anaknya Apabila aku tidak sempat menyampaikan kepada anak-anakku, Semoga suatu hari mereka sempat membaca 50 Nasihat ini dan mengamalkannya. Semoga mereka menjadi anak yang Soleh dan Solehah, berbakti kepada orang tua, menjadi pembela bagi agama-Nya, bermanfaat bagi bangsa dan negaranya. Amin. Luqman Al-Hakim mengajar anaknya ilmu yang datang dari sisi Allah Yang Maha Mengetahui. Beliau pernah berpesan dan menasihati anaknya: 1. “Wahai anak kesayanganku! Allah SWT memerhatikan dirimu dalam kepekatan malam, semasa engkau bersolat atau tidur lena di belakang tabir di dalam istana. Dirikan solat dan jangan engkau berasa ragu untuk melakukan perkara makruh dan melempar jauh segala kejahatan dan kekejian.” 2. “Wahai anakku! Selalulah berharap kepada Allah SWT tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak mendurhakai Allah SWT. Takutlah kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takut (takwa), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus

Cuci tangan bedah ala Bang Toyib

https://www.youtube.com/watch?v=hdoDOeJmnl8&feature=youtube_gdata_player

Syukurlah akan nikmatku niscaya aka ku tambah..

Gambar
Dikisahkan, pada suatu hari Rasulullah SAW pergi keluar rumah. Di tengah jalan, beliau bertemu Abu Bakar dan Umar bin Khattab. “Mengapa kalian keluar rumah,” tanya Nabi. Jawab mereka, “ Tak ada yang membuat kami keluar rumah selain rasa lapar.” Rasulullah SAW sendiri pergi keluar rumah juga karena lapar. Lalu, beliau mengajak dua sahabatnya itu datang ke rumah seorang sahabat bernama Abu Ayyub al-Anshari. Sang tuan rumah, Abu Ayyub, bergembira ria oleh kedatangan tamu-tamu yang sangat dihormatinya itu. Abu Ayyub menyuguhkan roti, daging, kurma basah dan kering (tamar). Setelah mereka menyantap suguhan itu, Nabi SAW dengan mata berkaca-kaca berkata, “Kenikmatan ini akan ditanya oleh Allah kelak di hari Kiamat.” …. (HR Muslim, Thabrani, dan Baihaqi) | Kisah ini mengajarkan kepada kita kewajiban syukur atas berbagai kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, baik kecil maupun besar. Dengan syukur dan mengingat Allah Sang Pemberi nikmat maka kegiatan yang t
Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk kaum itu. (HR. Abu Daud). Menjelang pergantian tahun Masehi, banyak anak-anak muda Muslim ikut larut dalam pesta semalam suntuk yang lazimnya dirayakan oleh orang-orang non-Muslim. Hal ini bukan hanya terjadi di negara-negara yang muslimnya minoritas, tetapi juga di Negara-negara yang Muslimnya mayoritas. Kenyataan ini membenarkan sabda Nabi SAW, “Sungguh di antara kalian (umatku) akan mengikuti apa-apa yang dilakukan bangsa-bangsa terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta; walau pun mereka masuk lubang biawak, kamu akan mengikutinya.” Berpesta pora menyambut pergantian tahun kini sudah dianggap biasa atau tak asing lagi dalam masyarakat. Anggapan biasa terhadap hal-hal seperti ini bukan tak memberi pengaruh buruk terhadap perilaku. Yaitu, menjadi tak merasa perlu lagi melarang, meskipun setiap budaya dalam suatu kaum membawa misi tersendiri, bila direnungi. Misi yang kian terang terlihat t