Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 22, 2012

HABIB BUGAK AL-ASYI

Gambar
EMPAT tahun silam(8 Desember 2006), dua tokoh Aceh, Prof Dr Al Yasa’ Abubakar (mantan Kadis Syariat Islam Aceh) dan Prof Dr Azman Ismail MA (Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh) telah mengeluarkan surat edaran tentang asal muasal Wakaf Habib Bugak Asyi, seorang dermawan Aceh telah mewakafkan sebuah rumah di Qusyasyiah, tempat antara Marwah dengan Masjidil Haram Mekkah dan sekarang sudah berada di dalam masjid dekat dengan pintu Bab al Fata. Prof. Al Yasa’ yang menulis Mengenal Wakaf Habib Bugak (Seramb,18/11/2007), hanya menyebutkan Habib Bugak berasal dari kampung Bugak negeri Aceh, tanpa menyebut siapa nama asli beliau. Maka sejak tahun 2007, saya yang menjabat Direktur Nasional Red Crescent telah membentuk tim peneliti untuk mengungkap sejarah hidup Habib Bugak. Dan bulan Ramadan 1431 H lalu, saya sempat menemui langsung dengan Syekh Munir Abdul Ghani Ashi yang menjabat Direktur Pengelola (Nadzir) Wakaf Habib Bugak di Mekkah. Menurut S

JASMERAH ACEH

Gambar
Konon keturunan bangsa Aceh adalah dari tanah Persia. Seperti kita sering dengar kepanjangan ACEH sebagai Arab, China, Eropa, dan Hindustan (India). Namun sampai sekarang jarang para sarjana yang mengangkat kisah seperti ini. Hanya Affan Jamuda dan A.B. Lila Wangsa yang menulis “Peungajaran Peuturi Droe Keudroe (Pelajaran mengenal diri sendiri)” menyebutkan: Wangsa Acheh saboh wangsa nyang jak meunanggroe rot blah barat pulo Ruja. Wangsa nyan asai phon nibak wangsa Achemenia, Wangsa Achemenia nyang asai jih phon bah binak buket Kaukasus di Europa teungoh. Wangsa Achemenia nyang hudep bak thon 2500 GM (gohlom masehi). Wangsa Achemenia saboh wangsa nyang harok meurantoe, sampoe wangsa nyang meusipreuk bansaboh Asia, Afrika, Europa ngon pulo Ruja. Nyang saboh turonan neuweh u tanoh Parsi jeut keuwangsa Parsia, nyang sabih suke neuweh u pulo Ruja, dudoe teuma jeut keu-wangsa Acheh.Wangsa Acheh asai phon nibak wangsa Achemenia-Parsia-Acheh, Affan Jamuda and AB. Lila Wangsa, P

MUTASI VS FRUSTASI

Gambar
Mutasi, satu kata dilingkunagn kerja birokrasi yang mebuat sebagaian orang ketakutan. Mutasi diidentifikasikan dengan hukuman. Pelengseran jabatan sekaligus penurunan gengsi dan pendapatan. Sehingga mutasi kerap dijadikan senjata oleh mereka yang mempunyai kekuasaan untuk melanggengkan atau membuat strategi baru untuk mencapai tujuan. Meski sebenarnya mutasi adalah retorika kehidupan, perputaran nasib, penyegaran atau apapun upaya untuk mempercepat dan memperudah dalam menjalankan suatu program. Sehingga wajar   para top manajer melakukan   perubahan atau mutasi. Terlepas dari LIKE atau DISLIKE , mutasi perlu dilakukan agar ada semangat bersaing sehat. Jika tidak dilakukan mutasi bisa akan jadi stagnisasi dan pembekuan ide. Hanya saja karena sifat manusia yang berbeda, mutasi dianggap sebagai pelecehan pribadi yang menurunkan kehormatan.  Kehormatan yang mana..???? Akibatnya bisa ditebak mereka tidak siap dimutasi, begitu kena mutasi langsung mencak-mencak. Masih untung dilam