Medical Bedah Bireuen

Seuntai kata terungkap dari dalam jiwa menyibak segala tanya yang siap membelenggu asa sembari ku alunkan nada rindu hening tanpa suara seulas senyum nan menawan pun memberi pesona hanya lewat dunia maya ku tuliskan jerit jiwa dengan ketikan tuts lentik jemari ku menari ungkapkan semua segala asa.. segala hampa dan segala lara ingin ku luapkan bersama aksara hati nyanyian rindu yang tak terakhiri bersama sendu rindu yang kian mengadu yang hingga kini masih terus menggebu jangan tanya aku tapi tanyalah hatimu adakah rindu dihatimu, untuk ku..? untuk sebuah KEPERCAYAAN itu.. jangan tanya pula aku sampai kapan hidup ini tapi tatap dan bukalah jalan fikirmu karna bukan hanya padaku ada jawabnya (rencana Allah dan Iradah Allah lebih sempurna) lambat sudah jemariku menuliskan bait demi bait senandung rindu yang kini makin mengadu tentang rintih hati yang mulai menjemu namun hati dan fikirku terus saja ingin bersama menghabiskan usia disini.. dibatas

apakah waktu dan sisa hidupku mampu mengcover hidup abadiku nanti setelah mati ? apakah aku masih mampu bertemu dan memeluk kembali ayah ibuku setelah hidup ini? apakah aku masih mampu tersenyum selepas ajalku ? hanya Allah yang tau karna Allah Maha Tau tugasku didunia hanyalah berusaha berdoa dan melakukan segala kewajiban serta menjauh dari laranganNya itu saja. ku slalu bertanya pada diri, apakah mereka (orangtua ku) bahagia melahirkanku apakah mereka gembira memilikiku sedang aku selalu menentang dalam benakku aku selalu berdiri diatas akal pikirku dalam sujud ku berdoa dalam syukur ku memuja berterima kasih atas karunia dan telah terlahir menjadi anak-anak mereka tentang badungku tentang nakalku dan tentang egoku maafkan aku pak.. maafkan aku bu mungkin hanya dengan doa dan bakti akan ku balas segala kasih yang tlah kau beri