SOFT SKILL AND HARD SKILL
Menurut
Prof. Achir Yani, ada 770 sekolah perawat di Indonesia yang meluluskan
sekitar 3000 orang per tahun, sedangkan menurut kepala Badan PPSDM
Depkes RI, hingga saat ini jumlah lulusan yang dihasilkan mencapai
32.000 orang hal ini akan memicu banyak pengangguran di tahun-tahun
mendatang dan dibutuhkan perawat-perawat muda dengan jiwa entrepreneur
dalam menciptakan lapangan kerja dan menghadapi kompetisi global secara
profesional.
Namun,
dokrin profesional yang mengandalkan kemanusiaan semata telah
menngantarkan perawat pada pojok-pojok kemelaratan, tidak berdaya
melawan eksploitasi profesi lain dan bahkan tidak mampu membiayai iklan
guna membentuk citra positif (positif imaging) profesinya. Perawat
sering diidentifikasikan dengan karaker negatif dalam film-film bertema
horor dan mengerikan seperti Suster Ngesot serta sederet judul
lainnya. Sebagai sebuah profesi yang mulia, perawat harus merespons
semua hal itu dan perlu mereformasi cara berpikir dalam membangun soft
skill perawat.
Seoranng
entrepreneur adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan,
mencari dan memanfaatkan peluang dalam mencapai apa yang diinginkan
sesuai dengan yang diidealkan. Perbedaan seorang miwaswatawan dengan
seorang entrepreneur adalah, entrepreneur cenderung bermain dengan
risiko dan tantangan artinya, entrepreneur lebih bermain dengan cara
memanfaatkan peluang-peluang tersebut. Sedangkan wiraswatawan lebih
cenderung kepada seorang yang memanfaatkan modal yang dimilikinya untuk
membuka suatu usaha tertentu.
Nursepreneur
adalah rangkaian dari dua kata yaitu “nurse’ dan “entrepreneur” Nurse
artinya seorang perawat, sedangakan Entrepreneur sendiri memiliki
berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang disampaikan oleh John
G. Burch. Entrepreneur memiliki sifat:
· Berhasrat mencapai prestasi
· Seorang pekerja keras
· Ingin bekerja untuk dirinya
· Mencapai kualitas
· Berorientasi kepada reward dan kesempurnaan
· Optimis
· Berorganisasi
· Berorientasi kepada keuntungan
Komentar
Posting Komentar