Bersaing dijalan Bersanding dipangkalan..
Dalam rangka
membentuk persamaan presepsi, pemahaman, cara pandang dan perubahan paradigma
perawat dan bidan di RSUD dr. Fauziah Bireuen
maka diperlukan adanya pedoman kerja bagi komite keperawatan.Dengan
pemahaman yang sama pada seluruh perawat/bidan di RSUD dr. Fauziah Bireuen
diharapkan akan mempermudah terselenggaranya komite keperawatan yang bisa
membangun iklim profesionalisme keperawatan/kebidanan dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan di RSUD dr. Fauziah Bireuen, sehingga berdampak pada
kepuasan pelanggan/pengguna RSUDdr. Fauziah Bireuen.
Yang jelas Komite Keperawatan ini adalah
organisasi fungsional yang ada atau tidak keberadaannya di sebuah rumah sakit
tentunya tergantung dari profesi keperawatan yang ada di situ apakah mempunyai
keinginan untuk berkembang atau tidak. Bila kita lihat dari sisi ini
kesadaran dan aktualisasi profesi berperan di sini untuk “mengadakan, membentuk
dan memfungsikan” Komite Keperawatan di sebuah rumah sakit.
Ini berbeda dengan Bidang / Kasi Keperawatan,
Bidang / Kasi keperawatan adalah jabatan struktural yang merupakan alat /
struktur dari manajemen rumah sakit untuk menjalan tugas dan fungsinya sebagai
perpanjangan fungsi manajemen, sehingga arahan kebijakan yang diambil adalah
cenderung kearah kebijakan makro rumah sakit, dan sedikit mempresentasikan
“keinginan” atau harapan profesi dalam hal ini keperawatan.
Sebagai contoh yang cukup jelas adalah bila
kita melihat Komite Medis. Bila kita lihat Komite Medis merupakan
merepresentasikan komunitas profesi medis yang independent yang tentunya
berfungsi untuk mengakomodasi kepentingan profesi medis di kancah sebuah rumah
sakit. Meskipun ada anggota Komite Medis yang duduk di struktural, Komite Medis
tetap berperan sebagai kunci pengambilan keputusan profesi Medis di rumah
sakit. Hal ini mungkin karena profesi ini sudah lebih mapan dibandingakan
dengan perawat.
Kondisi seperti ini sedikit berbeda bila kita
lihat di dunia keperawatan. Hampir sebagian besar perawat di rumah sakit lebih
menjiwai sebagai seorang “pekerja” dari pada seorang profesional. walau tak
dapat dipungkiri sudah banyak perawat juga sudah mencapai level eselon..Tipe
pekerja lebih berorientasi kepada rutinitas dan pekerjaannya, sehingga mohon
maaf bila diajak bicara tentang pengembangan profesi (dalam sebuah rapat atau
sesuatunya) mereka sudah kehabisan energi karena mengurusi pekerjaan
mereka( sehingga mereka beralasan tidak bisa hadir atau tdak bisa
berpartisipasi). Hal yang perlu diingat tipe pekerja tentunya lebih menurut
kepada mandor atau pengawasnya. Ini berbeda dengan Medis, ada ANEKDOT yang
mengatakan profesi ini katanya susah di atur, mungkin karena indepensi dan
aktualisasi profesinya.
Lalu bagaimana dengan perawat? Saat ini perawat
di rumah sakit sudah semakin tinggi pendidikannya, dari yang level Sarjana,
Sarjana Ners , S2 spesialis dan bahkan ada yang Master
keperawatan/Administrasi. Geliat akan kesadaran dirinya sebagai profesi semakin
menggelora, dan mengaktualisasikannya melalui wadah Komite Keperawatan (ini
adalah sebuah harapan kita semua).
Bukan tanpa konsekwensi kalau kita mendirikan
Komite Keperawatan di rumah sakit kita, tentunya tantangan baik dari profesi
maupun dari profesi perawat itu sendiri tentunya harus siap kita hadapi.
Tantangan terbesar sesungguhnya adalah datang dari teman kita satu profesi,
kultur Komite Keperawatan akan mengarah kepada pengembangan dan kepentingan
profesi keperawatan, hal tersebut sedikit banyak akan terdapat beda pendapat
dengan kultur birokrasi dari struktural keperawatan dalam hal ini Bidang / Kasi
Keperawatan.
Tantangan yang tidak kalah menariknya adalah
dari teman-teman kita perawat yang berada di arus rutinitas kegiatan di
bangsal, instalasai, adalah bagaimana meyakinkan mereka bahwa kegiatan komite
adalah untuk kepentingan perawat banyak, bukan kepentingan perseorangan yang
kebetulan duduk di kepengurusan komite.
Yang paling penting adalah bagaimana
menumbuhkan rasa profesionalisme dari perawat dan rasa akan kebutuhan
pengembangan profesi masa kini dan mendatang, eksistensi perawat di rumah sakit
dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana merupah perilaku perawat dari
sekedar seorang pekerja menjadi perilaku seorang profesional.
Inspirasi :
1.
Arahan dan bimbingan
dari Katuo Senior
2.
Tulisan dari teman
sejawat
Komentar
Posting Komentar