Refleksi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

AKSI NYATA

REFLEKSI FILOSOFI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA

Karya: CGP-1. Aceh Utara

Intan Lestari. S.Pd

Latar Belakang

Membentuk Pelajar Pancasila (Berakhlak Mulia, Gotong royong, Kebhinekaan global, Bernalar kritis, dan kemandirian). Saya sebagai CGP melakuakan aksi ini untuk dapat membentuk Pelajar Pancasila. Kondisi yang saya hadapi yaitu siswa di kelas saya masih ada yang bermasalah baik dalam hal belajar maupun dari segi karakter. Untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yaitu salah satu diantaranya Berakhlak Mulia . Tentunya untuk mewujudkan siswa yang Berakhlak Mulia harus dibentuk Karakter yang baik. Pembentukan karakter yang baik tentunya juga harus didorong oleh orang tua.

Sesuai dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara ; Tut Wuri Handayani yang dibelakang memberi dorongan Guru dan Orang tua harus berkolaborasi memberi dorongan positif untuk anak.

Tujuan :
  1. Perubahan sikap kearah yang lebih baik dengan meningkatnya kedewasaan dan pola pikir anak yang berkarakter dengan demikian otomatis kecerdasan dapat tumbuh sesuai kodrat anak.
  2. Menciptakan pembelajaran yang MERDEKA sesuai kodrat anak.
Linimasa Tindakan:
  • Meminta dukungan dari rekan sejawat dengan sebelumnya mensosialisasikan Filosofi Pemikiran Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara.
Sosialisasi Filosofi Ki Hajar Dewantara

 Sebelumnya guru di sekolah saya termasuk saya sendiri tidak memahami pemikiran Ki Hajar    Dewantara yaitu :
    1. Ingkarsa suntalada, yang didepan memberi contoh yaitu, guru memberi contoh positif kepada siswa.
    2. Ingmadya mangun karsa yang ditengah memberi semangat guru memberi semangat dan membangkitkan semangat siswa untuk saling memberi semangat.
    3. Tutwurihandayani yang dibelakang memberi dorongan yaitu guru dan orangtua saling berkolaborasi memberi dorongan positifkepada anak.
    4. Tripusat Pendidikan yaitu, rumah, sekolah, dan masyarakat.
    5. Pendidikan sebagai penuntun ( among ) yang menuntun anak tumbuh sesuai dengan kodratnya.
    6. Pembelajaran Merdeka yaitu pembelajaran dengan menghamba pada anak sesuai dengan karakteristik anak. Untuk mewujudkan Pelajar Pancasila ( Berakhlak Mulia, Gotong royong, Kbhinekaan global, Bernalar kritis, dan kemandirian ).
  • Meminta izin kepsek untuk mengundang siswa yang bermasalah. 
Permohonan Izin dari Kepsek

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   

  • Melakukan pembelajaran yang tidak hanya berfokus di dalam kelas yang bersifat formal, tetapi melakukan pembelajaran yang MERDEKA dengan BERMAIN, karena kodrat anak adalah bermain. Ruang bereksplorasi juga mempengaruhi semangat belajar anak. 
   Ayo KLIK juga disni untuk Nonton: Belajar sambil Bermain

                     

Dukungan yang dibutuhkan :

Kepala sekolah mendukung kegiatan dan memberi ruang bereksplorasi. Kepala sekolah juga mendukung mengundang orang tua siswa .

Surat Pemanggilan Orang Tua



 
 
Pendampingan CGP Oleh Ibu Amniwati, S.Pd.I, M.Pd

 

Pendampingan dan Foto Bersama Kepala SDN 8 Muara Batu serta TIM Sejawat Guru

Tolak Ukur :

Dialog bersama orang tua yang memiliki anak bermasalah, selain bermasalah dari segi kognitif juga bermasalah dalam hal karakter, orang tua siswa mengakui bahwasannya anak sudah terpengaruh dengan lingkungan yang tidak baik karakternya ( lingkungan pesisir ). 

Orang tua siswa mendukung segala tindakan guru untuk kemajuan positif sang anak, dan berjanji akan berusaha memantau dan membantu anaknya belajar dirumah, serta menerapkan nilai – ilia karakter dilingkungan rumah dan masyarakat.

Kesimpulan

  1. Merefleksi hasil dari aksi nyata yang dilakukan,  dapat diuraikan bahwa upaya aksi nyata lebih mudah dilakukan melalui upaya  kerja sama dengan rekan sejawat yang memiliki kedekatan (minat melakukan perubahan)
  2. Faktor dukungan pimpinan sekolah seperti Kepala sekolah dan Wakasek berpengaruh  terhadap keberhasilan maupun kegagalan aksi nyata yang dilakukan
  3. Untuk itu, sebagai bahan rekomendasi dan perbaikan untuk pelaksanaan aksi nyata di masa mendatang adalah sebaiknya pihak sekolah senantiasa menguatkan wacana pemikiran Ki Hajar Dewantara di kalangan guru-guru setiap awal semester sehingga memudahkan guru penggerak untuk mengajak dan menggiatkan rekan sejawat lainnya untuk bersama-sama melakukan aksi nyata, karena untuk melakukan perubahan mustahil bisa dilakukan seorang diri.
 

Lihat Juga: Testimoni dari Teman Sejawat/Guru Senior  
KLIK Juga Serba serbi dari Kami:

 

 

             

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOP KAMAR OPERASI

Bentuk dan Makna Logo RSUD dr. Fauziah Bireuen

ALLAH sebaik baik pemberi rezeki