Mari Menata Hati

Dalam Al-Quran Surat Yunus ayat 62, أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُون. Artinya: "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." 
 
Diceritakan oleh para gurukami bahwa sifat takut, gelisah dan susah hati lama-lama akan membuat seseorang menjadi tidak ikhlas dan tidak ridha dalam menerima segala sesuatu yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Ia akan cenderung mengeluh dan tidak sabar dengan ketentuan qada dan qadar. 
 
Kata Abi Don "Di zaman akhir, ada orang mengaji membawa kitab, datang ke majelis ilmu dan mendengar pengajian, itu adalah hal yang hebat. Entah paham atau tidak paham masih mau datang saja ke majelis ilmu, itu hebat".Candaan Abi disela sela pencarahan kitab hikam malam senin di Balai Rumahnya.
 
Beliau mengatakan akui atau tidak semua kita kerap merasa khawatir dengan nasib dan masa depan kita, anak anak kita dan cucu kita nanti.
Namun dengan adanya pemahaman Aqidah dengan mengingat Allah bersifat Ar Razaq, maka susah hati tersebut menghilang berubah menjadi perasaan bahagia. "Dari zaman Nabi Adam a.s hingga zaman kiamat nanti, Allah SWT akan tetap Ar Razaq. Tuhan kita tetap Allah SWT. Tuhan anak-anak dan cucu-cucu serta keturunan kita nantinya," tutur beliau kemudian. 
 
Allah SWT memiliki sifat Baqa, terus menerus. Sifat Ar Razaq itu bersifat permanen. Allah menjamin setiap rejeki manusia dari zaman Nabi Adam hingga kini. Tak ada manusia yang tidak dijamin rejekinya.
 
"Kita ada itu karena Allah. Dan rejeki kita juga karena pemberian Allah," sambung Abi Don. Jauhkan dan hilangkan rasa takut, gelisah dan susah hati baik dari pikiran dan hati. Allah SWT memiliki sifat pemanen dan terus menerus, sehingga tidak ada alasan untuk merasa takut, gelisah dan susah hati.
 
yang kita mau memang sampai saat ini belum terpenuhi semua, namun yang kita butuhkan sampai detik ini telah Allah berikan semua.
 
Makanya perlu menata HATI
Hati itu mempunyai dua muka:
  1. Muka yang ini cenderung menilik kepada diri, dengan kata lain sifat ke-akuan, sifat keakuan itu cenderung melihat kepada kehebatan dan kemampuan diri dan akan hilang sifat Qudrah iradah Allah dlm aqidah kita.
  2. Muka kedua menilik kepada Rabb, dan ini yang semestinya. tiada daya dan upaya melainkan pertolongan dan kasih sayang Allah swt 
Berbicara masalah hati merupakan pembicaraan yang tidak akan selesai sampai hayat kita dikandung badan, hati dimaksudkan disini adalah segumpal daging yang terletak di rongga badan yang kiri, yang segumpal daging itu di ibaratkan dengan raja, raja yang sangat menentukan keadaan askar askarnya, askar disini dimaksudkan adalah anggota seluruh badan.

Hati disini juga yang dimaksudkan dengan nya hati itu terpancar cahaya Rabbaniah, dan hati itu pula tepat tilik Allah terhadap hambanya.
 Apabila perkara hati telah selesai 90% masalah hidup dan mati sudah selesai pula.

Demikian Ringkasan pengajian Malam senin di Rumah Abi Don Geulanggang Perkara rasa takut, gelisah dan susah hati yang kerap dirasakan manusia.
 
رَضِيْتُ بِاللّٰهِ رَبًّا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا

Wallahu 'alam Bissawab 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOP KAMAR OPERASI

Bentuk dan Makna Logo RSUD dr. Fauziah Bireuen

ALLAH sebaik baik pemberi rezeki