Hari Ibu

Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928. Ini merupakan perayaan terhadap emansipasi perempuan. Peringatan tanggal ini diresmikan pada Kongres Perempuan Indonesia 1938 (wikipedia).

Ibu adalah sosok malaikat yang Allah ciptakan dari bangsa manusia yang Allah tugaskan menjaga kita (anak-anaknya) tutur guru ku yang mulia Muhammad Salim Al Langsani.

Menurutku ibu itu adalah sosok yang melahirkan ku kedunia, sosok yang berjiwa besar berhati mulia berakhlak malaikat. yang dia sudah mendoakan kebaikan kepada ku sebelum dia melihatku. bahkan sampai akhir hayat beliau selalu setia disisi tanpa mengharap imbalan sedikitpun.

Siapakah orang yang paling utama mendapat perlakuan yang baik?. Nabi menjawab: “Ibumu”. Sesudah itu?. Nabi mengatakan :”Ibumu”, lalu setelah itu?. Nabi sekali lagi menegaskan:”Ibumu”. Kemudian?. Nabi mengatakan: “ayahmu (Al Hadist).


Pada kesempatan ini saya ingin menceritakan lebih jauh tentang ibu, tapi bukan tentang ibuku atau ibu mu. cerita ini perlu terus menerus kita ceritakan pada anak anak kita, khususnya pada generasi kedepan supaya sejarah tidak mati tenggelam dibawah nisan perubahan jaman.

Ibu itu Bernama FAUZIAH. Fauziah adalah calon seorang ibu dan juga anak dari seorang ibu dan juga dia seorang dokter yang berusia 30tahun. Fauziah lahir dari pasangan hasil perkawinan Bapak HM. Daud dan Ibu Nuraini yang berasal dari desa Bugak Kecamatan Peusangan. Fauziah lahir di Medan, Juli 1967 dan menyelesaikan pendidikan kedokteran di FK UISI tahun 1996.

Setelah lulus Fauziah langsung dipercayakan untuk menjadi Kepala Puskesmas Peudada sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT).

Dikalangan paramedis fauziah dikenal sebagai sosok yang sederhana dan bersahaja dan berbicara seperlunnya saja dan murah senyum.

Pagi naas itu iya terlihat riang, apalagi saat iya mendapatkan panggilan tugas Visum At repertum pada korban misterius di desa Cot Krut Kecamatan Peudada. Karena bagi Fauziah melaksanakan tugas kemanusiaan dalam profesinya adalah segalanya. ini terbukti walau dalam keadaan hamil sekalipun.

Saat itu sejumlah paramedis menyayangkan karena sesaat ingin melaksanakan tugas Fauziah tidak dibenarkan menggunakan mobil ambulance, akan tetapi dipaksakan untuk menumpangi mobil Truck Pasukan yang saat itu disebut PPRM (Pasukan Penindak Rusuh Masa). banyak orang mengkalim pada kondisi ini bahwa paramedis dijadikan tameng 😢.

Ditengah perjalanan truck tersebut mengalami mogok atau kerusakan mesin di sebuah jembatan menuju lokasi tugas, pada saat itu pula rombongan dan pasukan PPRM di serang oleh sekelompok orang yang saat itu di sinyalir sebagai pasukan Gerakan aceh Merdeka yang disebut GAM. yang mengakibat kan seorang dokter Fauziah dan seorang perawat bernama Mustafa gugur dalam melaksanakan tugas kemanusiaan tersebut.

Dalam catatan konflik aceh khususnya era 1998-1999 dokter Fauziah dan Mustafa adalah paramedis pertama yang gugur dalam melaksanakan tugas kemanuasiaan (Haekal Hafifa_Ketua Institut Peradaban Aceh).

Pagi itu 40 Ambulance berlambangkan Palang Hijau mengiringi dan mengantar jenazah pahlawan kesehatan tersebut, suasana luka dan duka mengiringi kepergian beliau. dokter Fauziah bersama cabang bayi yang dikandungnya dikebumikan di bugak dekat dengan makam Ayahnya HM Daud Ismail, sementara Mustafa dikubumikan di desa Pulo Kecamatan Peudada.

Pada saat itu juga Dinkes Aceh menabalkan Rumah Sakit Umum Bireuen dengan Nama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen sebagai penghargaan hingga sekarang. Banyak kalangan berpendapat bahwa sudah selayaknya pemerintah aceh menetapkan tanggal 25 mai adalah hari Kesehatan Daerah..👐👐


Demikianlah setoreh cerita tentang sejarah Rumah sakit dr. Fauziah yang kita banggakan ini. hari ini kita telah memilih berbakti disana, berbaktilah dengan tulus hati, dengan ilmu dan penuh tanggung jawab. ciptakan rasa memiliki agar kita bisa sehati, jangan jadi pecundang karena nama ini ditabalkan atas jerih dan darah mereka.

itu adalah Ibu dokter Fauziah...semoga Allah menempatkan beliau disisi-NYA dalam jamaah dan shaf para syuhada dan muhibbin..aamiiinnn

Bagaimanakah dengan kita, bagaimanakah dengan ibu kita...

Ibu kandung, Ibu tiri, Ibu suri, Ibu guru, dan semua Ibu. Ibu adalah  kodrat yang tak bisa dilepas. Tak ada yang menjamin kemuliaan surga di akhirat kelak kecuali arti kata “Ibu” di mata Allah SWT. Keikhlasan menjalani tugas darinya, dan memberikan cinta penuh ketulusan pada anak-anak nya. Timbullah pepatah “Surga di telapak kaki Ibu.” Segala langkahnya adalah menuju surga Allah. Kasih Ibu selamanya abadi, tak tergantikan oleh siapapun. Seorang Ibu tidak akan pernah mengharap apa-apa dari anaknya, selain bisa melihat anaknya bahagia dan sukses dalam hidupnya.

Ketika hanya tinggal pusara saja yang bisa kita temui, maka berdoalah. Doa anak yang sholeh dan sholehah yang dapat membantu ibunya menuju taman surga. jika ibu masih ada di dunia ini..ayuuk pulanglah, peluklah dia, ciumlah kedua telapak tangannya, mintakan doa kerberkahan dan keselamatan darinya, karena dia adalah malaikat yang tak pernah di tolak munajatnya.

Ibuuu..aku rindu...

💥ibu oleh Rafli 

 
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOP KAMAR OPERASI

Bentuk dan Makna Logo RSUD dr. Fauziah Bireuen

ALLAH sebaik baik pemberi rezeki