Pentingnya Pemantauan Pasien Pasca Operasi

Pemantauan pasien post op (pasca operasi) sangat penting untuk memastikan pemulihan yang aman dan efektif. Pemantauan Mencakup berbagai aspek, termasuk tanda vital (detak jantung, tekanan darah, laju pernafasan, suhu tubuh), Penilaian neurologis, penilaian nyeri dan evaluasi luka operasi. Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini dan mengatasi potensi komplikasi. 


Aspek Monitoring Pasca Operasi

1. Tanda Tanda Vital

  • Detak Jantung: Pemantauan denyut jantung (HR) penting untuk mendeteksi aritmia atau perubahan lainnya yang mungkin terjadi setelah operasi. 
  • Tekanan Darah: Pemantauan tekanan darah (BP) membantu mengidentifikasi hipotensi (tekanan darah rendah) atau hipertensi (tekanan darah tinggi) yang dapat terjadi akibat anestesi atau komplikasi lain. 
  • Laju Pernapasan: Pemantauan laju pernapasan (RR) membantu mendeteksi masalah pernapasan, seperti pneumonia atau emboli paru, yang mungkin terjadi setelah operasi. 
  • Suhu Tubuh: Pemantauan suhu tubuh membantu mendeteksi infeksi atau hipotermi (suhu tubuh rendah) yang mungkin terjadi setelah operasi. 

2. Cek Kesadaran/ Neurologis

  • AVPU: Penilaian tingkat kesadaran (AVPU) membantu mengevaluasi apakah pasien sadar, apakah dapat berbicara, atau apakah ada tanda-tanda gangguan neurologis.
  • Skor Sedasi: Penilaian skor sedasi, seperti skor Michigan, membantu mengevaluasi tingkat sedasi dan memastikan pasien tidak terlalu sadar atau terlalu sedasi. 
  • GCS: Glasgow Coma Scale (GCS) adalah skala penilaian neurologis yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat kesadaran pasien setelah operasi. 

3. Cek Skala Nyeri

  • Skala Nyeri: Pemantauan nyeri dengan skala nyeri, seperti skala nyeri visual analog (VAS), membantu mengevaluasi tingkat nyeri yang dirasakan pasien dan memberikan intervensi yang tepat untuk mengendalikannya. 

4. Kaji Ulang dan Evaluasi Luka Operasi

  • Penilaian Luka: Evaluasi kondisi luka operasi, termasuk adanya tanda-tanda infeksi (merah, bengkak, nyeri, demam), membantu mengidentifikasi komplikasi luka dan memberikan perawatan yang tepat. 
  • Penilaian Drainase: Pemantauan adanya drainase (cairan yang keluar dari luka) dan patensinya (kemampuan drain untuk mengalirkan cairan) membantu mengidentifikasi komplikasi seperti kebocoran atau infeksi. 

5. Komplikasi Lain

  • Penyakit Lain: Pemantauan tanda-tanda komplikasi lain, seperti trombosis vena dalam (DVT), pneumonia, atau emboli paru, penting untuk mencegah dan mengobati komplikasi tersebut.
  • Adanya alat invasive lain yang terpasang sepert yang pada pasien pasca bedh saraf yang terpasang AV Shunt, Trakheostomi, dll.
Frekuensi Pemantauan:
Frekuensi pemantauan tanda vital, penilaian neurologis, dan evaluasi luka operasi dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan jenis operasi yang dilakukan. Umumnya, pemantauan yang di Unit intensif (setiap 15-30 menit) jika diluar unit Intensive penyesuian dengan kebutuhan Asuhan Keperawatan dengan kata lain diperlukan selama beberapa jam pertama setelah operasi, kemudian frekuensi pemantauan dapat dikurangi seiring dengan pemulihan pasien.
Tujuan Pemantauan:
Mendeteksi dini komplikasi post op, Mengidentifikasi kebutuhan perawatan yang lebih lanjut, Memberikan intervensi yang tepat untuk meningkatkan pemulihan pasien, Meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien.
Penting untuk diingat: Pemantauan pasien post op harus dilakukan secara rutin dan sistematis oleh tenaga medis dan perawat yang kompeten. Selain itu, pemantauan tanda-tanda vital sangat penting dalam menentukan kapan pasien dapat dipulangkan dari rumah sakit. Tanda-tanda vital pasien harus stabil selama periode tertentu sebelum dipulangkan, yang menunjukkan bahwa pasien aman untuk kembali ke rumah. Pemantauan tanda-tanda vital juga membantu tim perawatan kesehatan untuk menentukan kesiapan pasien untuk aktivitas fisik dan rehabilitasi.
Kesimpulannya:
pemantauan tanda-tanda vital pasien pascaoperasi sangat penting untuk perawatan pascaoperasi. Pemantauan ini membantu mendeteksi dan mengobati komplikasi pascaoperasi, menilai efektivitas manajemen nyeri, dan menentukan kesiapan pasien untuk dipulangkan. Deteksi dini komplikasi dapat mengarah pada intervensi yang cepat, meningkatkan hasil pasien, dan mencegah situasi yang mengancam jiwa. Oleh karena itu, profesional perawatan kesehatan harus memprioritaskan pemantauan tanda-tanda vital dalam perawatan pascaoperasi untuk memastikan keselamatan pasien dan mendorong pemulihan yang cepat.

ICU_Reborn'25


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOP KAMAR OPERASI

Bentuk dan Makna Logo RSUD dr. Fauziah Bireuen

ALLAH sebaik baik pemberi rezeki