Postingan

Ka. PPNI lama VS Ka.PPNI baru RSUD Dr. Fauziah Bireuen.mpg

Gambar

HABIB BUGAK AL-ASYI

Gambar
EMPAT tahun silam(8 Desember 2006), dua tokoh Aceh, Prof Dr Al Yasa’ Abubakar (mantan Kadis Syariat Islam Aceh) dan Prof Dr Azman Ismail MA (Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh) telah mengeluarkan surat edaran tentang asal muasal Wakaf Habib Bugak Asyi, seorang dermawan Aceh telah mewakafkan sebuah rumah di Qusyasyiah, tempat antara Marwah dengan Masjidil Haram Mekkah dan sekarang sudah berada di dalam masjid dekat dengan pintu Bab al Fata. Prof. Al Yasa’ yang menulis Mengenal Wakaf Habib Bugak (Seramb,18/11/2007), hanya menyebutkan Habib Bugak berasal dari kampung Bugak negeri Aceh, tanpa menyebut siapa nama asli beliau. Maka sejak tahun 2007, saya yang menjabat Direktur Nasional Red Crescent telah membentuk tim peneliti untuk mengungkap sejarah hidup Habib Bugak. Dan bulan Ramadan 1431 H lalu, saya sempat menemui langsung dengan Syekh Munir Abdul Ghani Ashi yang menjabat Direktur Pengelola (Nadzir) Wakaf Habib Bugak di Mekkah. Menurut S

JASMERAH ACEH

Gambar
Konon keturunan bangsa Aceh adalah dari tanah Persia. Seperti kita sering dengar kepanjangan ACEH sebagai Arab, China, Eropa, dan Hindustan (India). Namun sampai sekarang jarang para sarjana yang mengangkat kisah seperti ini. Hanya Affan Jamuda dan A.B. Lila Wangsa yang menulis “Peungajaran Peuturi Droe Keudroe (Pelajaran mengenal diri sendiri)” menyebutkan: Wangsa Acheh saboh wangsa nyang jak meunanggroe rot blah barat pulo Ruja. Wangsa nyan asai phon nibak wangsa Achemenia, Wangsa Achemenia nyang asai jih phon bah binak buket Kaukasus di Europa teungoh. Wangsa Achemenia nyang hudep bak thon 2500 GM (gohlom masehi). Wangsa Achemenia saboh wangsa nyang harok meurantoe, sampoe wangsa nyang meusipreuk bansaboh Asia, Afrika, Europa ngon pulo Ruja. Nyang saboh turonan neuweh u tanoh Parsi jeut keuwangsa Parsia, nyang sabih suke neuweh u pulo Ruja, dudoe teuma jeut keu-wangsa Acheh.Wangsa Acheh asai phon nibak wangsa Achemenia-Parsia-Acheh, Affan Jamuda and AB. Lila Wangsa, P

MUTASI VS FRUSTASI

Gambar
Mutasi, satu kata dilingkunagn kerja birokrasi yang mebuat sebagaian orang ketakutan. Mutasi diidentifikasikan dengan hukuman. Pelengseran jabatan sekaligus penurunan gengsi dan pendapatan. Sehingga mutasi kerap dijadikan senjata oleh mereka yang mempunyai kekuasaan untuk melanggengkan atau membuat strategi baru untuk mencapai tujuan. Meski sebenarnya mutasi adalah retorika kehidupan, perputaran nasib, penyegaran atau apapun upaya untuk mempercepat dan memperudah dalam menjalankan suatu program. Sehingga wajar   para top manajer melakukan   perubahan atau mutasi. Terlepas dari LIKE atau DISLIKE , mutasi perlu dilakukan agar ada semangat bersaing sehat. Jika tidak dilakukan mutasi bisa akan jadi stagnisasi dan pembekuan ide. Hanya saja karena sifat manusia yang berbeda, mutasi dianggap sebagai pelecehan pribadi yang menurunkan kehormatan.  Kehormatan yang mana..???? Akibatnya bisa ditebak mereka tidak siap dimutasi, begitu kena mutasi langsung mencak-mencak. Masih untung dilam

Perawat, korban tarik ulur kepentingan

Gambar
Di atas mobil pick up, terkapar seorang wanita, 25 tahun. Telapak tanganya dibalut kain, mengalami luka robek, karena benda tajam. Panjang luka kira-kira 15 cm. Mulai dari pangkal jari kelingking hingga mendekati pergelangan lengan kiri bawah, dekat urat nadi. Sedangkan kedalaman luka mencapai 8 cm. Otot dan lemak kelihatan pakai mata telanjang. Darah mengalir bagaikan pipa bocor. Bibir korban berubah menjadi pucat, keringat dingin, tampak lelah dan tak berdaya. Baju korban kena rembesan darah. Situasi begitu panik. Keluarga yang mengantar terlihat khawatir akan kondisi ibu muda tersebut. Petugas khusus jemput antar pasien (Brankarman) menanti korban tepat di depan ruang Triase Instalasi Gawat Darurat (IGD). Korban berubah status menjadi pasien. Dan, pasien dibawa kedalam ruangan. Dalam IGD hanya satu tempat tidur yang tersisa, dari jumlah total 10 bed. Selebihnya telah terisi oleh pasien lain. Dokter jaga hanya 2 orang, 1 Dokter PNS dan 1 lagi Dokter Internship yang baru saja men
Mengapa anda memilih profesi Keperawatan? Jika pertanyaan itu ditujukan pada saya, maka alasanya sebagai berikut: 1. Peluang kerja sangat terbuka lebar untuk profesi Keperawatan. Baik dalam maupun luar negri. Anda bisa bekerja dimana saja.Seperti, di Rumah Sakit, Klinik,Puskesmas, Dinas Kesehatan, di Kementrian Hukum dan HAM, di Badan Penanggulangan bencana, Palang Merah Indonesia, di Kepolisian, TNI, sebagai Dosen, perusahaan, BUMN dan dimana saja, selagi orang masih mengalami sehat dan sakit. 2. Menjadi Perawat adalah pekerjaan mulia. Anda akan dihargai oleh siapa saja, jika mampu memberikan pelayanan terbaik bagi pasien 3. Perawat membuat perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Merawat orang dan membantu orang lain menjalani kehidupan sehat adalah memuaskan dan penting bagi diri sendiri dan orang lain. 4. Perawat dapat memilih spesialisasi sesuai peminatan. Jika Anda tertarik sebagai Perawat ahli Jantung atau Perawat ahli Maternitas, maka Anda dapat melanjutkan pendidikan ketika

EVERYTHING IS STARTED WITH A SHORT STORY

Gambar
"Ooh kamu anak FIK.. eh FIK apaan sih, kedokteran? komputer? kebudayaan?" "Kenapa mau jadi Perawat, kenapa gak sekalian aja jadi Dokter?" "Fakultas Ilmu Keperawatan, emang ada ya?" "Kuliahnya lama bangeett, isinya kebanyakan perempuan, trus kerjanya sama orang sakit. lo masih mau jadi Perawat?" "Abis lulus S1 Keperawatan itu bisa lanjut jadi Dokter ya?" "Kok cowok jadi Perawat sih, nantinya lulus jadi Mantri ya?" "Pasti waktu SPMB, milih FIK itu bukan pilihan pertama ya?" "Perawat itu bukannya cuma bantu-bantuin Dokter doang ya? ngapain kuliah tinggi-tinggi" "Gue denger sekarang FIK ada S2nya ya? spesialis gitu? emang bisa bikin praktek gitu? tapi sekarang aku sudah tau jawababnya.... mudahan semua sahabatku juga punya sebuah jawaban yg tidak mesti sama dengan ku dan jawaban itu bisa sebagai konsekuensinya dalam menjalanani sebuah hidup dalam pekerjaan atau frofesi walau a