Postingan

Kesan Pertama Apakah Begitu Menggoda?

Gambar
Maen maen aja dulu, lihat lihat aja dulu mana tau cocok dan suka. kalau kata orang medan "Biar gak Apa Kali la Bang"  https://rsudfauziah.bireuenkab.go.id/berita/kategori/profil   Lihat juga:  https://www.youtube.com/watch?v=oeMQX8GMF88 Lirik yang ini yah: https://www.youtube.com/watch?v=Fzj230VcEX4   Yang ni juga Yah:  https://www.youtube.com/watch?v=9NBTHuDrgcI   

Like or Dislike

Gambar
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan setiap kegiatan administrasi dan pelayanan disebuah unit pelayanan rumah sakit dan pelayanan keperawatan, caranya adalah membuat pola dan mekanisme kerja yang standar serta baku yang tertuang dalam standar operasional prosedur kerja. Pengelola organisasi penting memahami bagai mana menyusun standar operasional prosedur (SOP) yang baku untuk dijadikan panduan mekanisme kerja organisasi bukan dengan ujung jari ataupun dari sudut kaca mata sebuah kebijakan direalisasi. Pendokumentasian SOP diperlukan untuk menghasilkan system kualitas dan teknis yang konsisten danmempertahankan kualitas control serta menjaga mekanisme kerja tetap berjalan. Berbicara masalah perawat sangatlah rumit, lengkap dan majemuk sekali pembicaraannya. secara global dunia perawat sangat maju pesat namun kalau kita liat dilapangan masih banyak PR kita yang belum selesai, tapi selalu dianggap selesai. Mulai dari sistem pendidikan yang sudah mulai amburadul belum la
Gambar
  BUDAYA POSITIF Budaya positif disekolah tidaklah dapat berdiri sendiri dalam menciptakan budaya ajar disekolah. Budaya positif lahir setelah diterapkan dengan pembiasaan yang dilakukan secara continue. Budaya positif merupakan pembiasaan yang dilakukan sehari –hari untuk mewujudkan VISI   SEKOLAH dan VISI GURU PENGGERAK . Tentunya untuk menerapkan Budaya Positif dengan guru harus menggunakan   PERAN DAN NILAI GURU PENGGERAK . ( Mandiri, Kolaboratif, Inovatif dan Berpihak kepada murid ) Tentunya Pembiasaan Budaya Positif Sekolah dapat diterapkan dimulai dari pembiasaan Budaya Positif dikelas, dengan membuat Kesepakatan Kelas. Kesepakatan Kelas dengan konsekuensi yang bersifat MENDIDIK bukan bersifat MENGHUKUM . Karena Sebagai guru kita harus mengingat FilosoFi Ki Hajar Dewantara yaitu Guru Menuntun Sesuai dengan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman , dimana bentuk hukuman atas konsekuensi tantangan sebuah kesepakatan kelas tidaklah sesuai dengan Filosofi Kihajar Dewantara. Sebagai
Gambar
                                            AKSI NYATA MODUL 1.2.a10 Karya CGP 1 Aceh Utara Intan Lestari. SP.d       Latar Belakang Kondisi kelas sebelum saya mempelajari modul ini, saya lebih   terbiasa berpikir cepat dalam memikirkan dan menghadapi semua masalah. Begitu juga dengan proses pembelajarannya saya lebih mengutamakan target pencapaian kurikulum tanpa memikirkan tekanan yang terjadi pada siswa. Saya hampir tidak memikirkan kelemahan mereka. Saya lebih menggunakan kekuatan directing supaya mereka harus mengikuti dan memnuhi target saya. Dengan mempelajari modul ini saya mulai menanamkan nilai –nilai guru penggerak yaitu : Mandiri , Reflektif , Inovatif , Kolaboratif dan   mengutamakan Siswa. Dalam hal mengutamakan siswa saya tidak lagi target KKM saya menurunkan level KKM permurid. Namun saya berusaha agar materi tetap dapat tersampaikan dan dimengerti walaupun persentasi pencapaian masing – masing murid tidak sama.   Sebelum mempelajari modul ini saya berpikir kel